Sebuah cerita yang tidak bisa
kami lawan dengan prasangka baik kami, tidak terasa aku disini sudah memasuki
tahun kedua memenuhi janji untuk mencapai dari segala cita-cita ku, malam
dilwati dengan siang yang tidak pernah bersahabat rasa tidak betah dan penyesalan
dengan apa sudah diperbuat selama ini masih saja jadi perusak cerita kami.
Pagi dibangunkan dengan suara
alarm HP yang secara rutin merusak mimpi ditengah tidur yang sangat sebentar,
ini menjadi pertanda sholat subuh akan tiba meski layar hp masih menunjuk angka
04.00 AM dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan cerita yang tertunda
dengan terlelap, begitu seterusnya rutinitas yang menjadi pembuka pagi yang
sangat buruk.
Entah karena ingin terburu-bur
atau mulai bosan, sarapan pagi selalu dilewatkan dan hanya diganjal dengan
beberap jajan seribuan, dan kopi menjadi sahabat setia di dua hari terakhir
ini, sederhana memang tapi hanya ini yang bisa membuat terhibur dari tidur yang
membuat kami lelah setelah berkeringat dengna masalah kemarin.
Belakangan ini jalan kaki
kekampus semakin kunikmati karena kita banyak obyek yang dapat kita lihat
dengan detil, tentang orang-orang yang harus bangun pagi-pagi untuk mempertebal
dompet dengan berdagang, para mahasiswa yang seperti biasa menjadi deadliner
yang rajin mengantri di tempat print dan foto copy, para perantau yang selalu
terburu-buru meski pagi masih terlalu dingin.
Tidak ada yang bisa kita
menangkan dari perkuliahan ini semua punya motif tersendiri, dan konsisten
dengan prinsip mereka.
Waktu dan kesempatan yang diberika
kepada kami mulai banyak dipertanyakan. Sebenarnya kita lama-lama disini ngapain saja sih? selain dari alasan klasik
untuk belajar banyak yang memilih bertaruh untuk mengaharapkan segala masa
depan kepada cara ini. Ini pilihan mereka ya, kita mencoba mendoakan yang
terbaik untuk mereka.
Belakangan ini menjadi akhir yang
sulit. Banyak tanggung jawab yang perlu dipertanggung jawabkan, ternyata memang
sangat susah sekali untuk mengatur waktu efektif dari belajar, lingkungan,
sosial dsb semoga segalanya akan bernilai ibadah.
Saya mulai banyak belajar kembali
menata kehidupan yang mulai terpencar, waktu perkuliahan hanya kami habiskan
dengan mencari hiburan murahan di internet. Ahh sudahlah mungkin itu Cuma aku
saja yang tidak serius karena niat saya bukan untuk kuliah melainkan menimba
ilmu dari para pencari ilmu sejati.
sepertinya saya harus pergi dulu, menunggu liburan
cie, tulisannya bagus dik, semangat ya :)
BalasHapussampen juga punya blog mas?
Hapusudah gung
BalasHapus