Menawarkan kembali pada pertanyaan lama yang belum bisa
saya jawab.
Sebelumnya maaf jika saya terlalu lama betah menghilang, dan sulit membalas pertanyaan tentang segala kondisi saya lewat watsapp , BBM, dan SMS. Saya pilih mendiamkan agar liburan ini tidak terganggau.
Sebelumnya maaf jika saya terlalu lama betah menghilang, dan sulit membalas pertanyaan tentang segala kondisi saya lewat watsapp , BBM, dan SMS. Saya pilih mendiamkan agar liburan ini tidak terganggau.
Perjalanan dihari sabtu pagi dimana subuh masih dengan langit
pucatnya saya telusuri jalan-jalan UNS yang katanya kemarin aksana mulai
berbunga dan menguningkan setiap celah jalanan UNS, sayang momen itu tidak bisa
dilihat lagi.
Pada post pemberhentian pertama saya singgahi PURA di sudut tersembnyi diluar area kampus
FKIP yang jarang disinggahi , wajar hanya beberapa minoritas yang selalu
singgah disini.
berikut rangkuman perjalanan saya:
setelah pergi dari pengasingan yang sangat lama saya akhirnya kembali,
hari sabtu sangat pagi saya sempatkan berkeliling di sekitar kampus melihat tempat yang belum disinggahi
hari sabtu sangat pagi saya sempatkan berkeliling di sekitar kampus melihat tempat yang belum disinggahi
saya awali dari pura hindu di kampus UNS yang bernama Bhuwara Agung Saraswati yang sangat saya kagumi arsitekturnya sumpah berasa bukan di solo, seperti di bali meski saya belum pernah ke sana, dan sebagai negara moyoritas muslim dan terbesar didunia tertayata identitas negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika berasal dari ajaran hindu.
pintu masuknya |
prasastri pembangunannya, cukup tua juga ternyata |
ya lalu saya keliing lagi tepatnya diarea renovasi perpus pusat, melihat besarnya renovasi mungkin menjadi ged. perpus yang paling keren
wiss gede bangettt |
embun |
lalu malam dilanjutan dengan mabiru (Malam bina rukyah) di mesjid Nurul Huda UNS mendengarkan kisah para relawan palestine yang menceritakan kejadian kapal mavi marmara yang diserang petugas keamanan Israel . gambarnya agak kurang jelas, maklum belum mahir, cuma modal camdig pinjaman :D
untuk penutup saya lanjutkan nonton konser hutan indie oleh dialog dinihari sebagai penonton gelap karena menyelinap tanpa tiket (jangan ditiru !!) saya akui permainan musik mereka sangat idealis dan mereka sangat mengerti apa yang dibutuhkan para pendengar serta apa yg mereka sampaikan lewat lirik mereka bisa dipertanggung jawabkan.
Aku Dimana by dialog dinihari
sekian
ayo mampir
BalasHapus